(sumber : https://zuliadi.wordpress.com/2009/03/06/denah-kraton-yogyakarta/)
Bagaimana aksesbilitas menuju Museum Hamengkubuwono IX?
Untuk menuju Museum Hamengkubuwono IX sangat mudah untuk dicapai dengan kendaran bermotor, sepeda, mobil, bahkan jika ingin menuju ke Museum Hamengkubuwono dengan transportasi umum bisa menggunakan Bus Trans Jogja dengan rute 1A, 1B, 2A,2B atau 3A kemudian bisa turun di Halte Kantor Pos Besar (0 km Malioboro) atau di Halte Ahmad Yani kemudian jalan sebentar sekitar 10 menit untuk masuk ke Keraton Kesultanan Yogyakarta letak Museum Hamengkubuwono berada di dalam Keraton Kesultanan Yogyakarta.
Entrance Fee
Tarif masuk Kraton Kesultanan Ngayogyakarta adalah Rp. 5000,- untuk wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara dikenakan charge Rp. 12.500,- ditambah ketika menggunakan kamera adalah Rp. 1000,-. Jika wisatawan ingin menggunakan guide dikenai biaya Rp.30.000,-. Apabila sudah masuk Keraton Kesultanan Ngayogyakarta tidak akan dikenakan tarif lagi untuk mengunjungi Museum Hamengkubuwono IX.
Sumber gambar : dokumen pribadi
Open Hours
Keraton Kesultanan Ngayogyakarta buka setiap hari pukul 08.00-14.00 WIB tetapi khusus untuk hari Jum'at buka pukul 08.00-12.00 WIB.
Sejarah Museum Hamengkubuwono IX
Alamat : Kompleks Keraton Yogyakarta
Museum ini berada di dalam kompleks Kraton Yogyakarta yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X tanggal 18 November 1990. Benda-benda /peralatan, foto-foto dan tanda jasa serta barang yang ditampilkan dalam museum ini khusus miik maupun yang diterima almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Jam buka bersamaan dengan Kraton Yogyakarta. (Sumber:
http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/190-museum-hamengkubuwono-ix.html)
Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang ada di Keraton Jogja merekam sejarah lengkap dari seorang raja yang adiluhung dan punya banyak prestasi. Redaksi Santap Jogja pada liburan ini mengajak Santap Mania untuk menjelajah dan menimba ilmu dari salah satu raja terpenting di Tanah Mataram yang juga pencetus berdirinya NKRI dan pernah jadi Wakil Presiden dan dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia.Inilah sepenggal pengamatan langsung dari Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang oleh Redaksi Santap Jogja menobatkannya sebagai salah satu tempat belajar paling berisi pesan moral mendalam.
Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang ada di Keraton Jogja merekam sejarah lengkap dari seorang raja yang adiluhung dan punya banyak prestasi. Redaksi Santap Jogja pada liburan ini mengajak Santap Mania untuk menjelajah dan menimba ilmu dari salah satu raja terpenting di Tanah Mataram yang juga pencetus berdirinya NKRI dan pernah jadi Wakil Presiden dan dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia.Inilah sepenggal pengamatan langsung dari Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang oleh Redaksi Santap Jogja menobatkannya sebagai salah satu tempat belajar paling berisi pesan moral mendalam. ( Sumber : http://santapjogja.com/sri-sultan-hamengku-buwono-ix-raja-mataram-yang-jago-memasak/)
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi
JAGO MEMASAK
ri Sultan Hamengku Buwono IX lahir pada 12 April 1912 di Jogja dengan nama asli ” Gusti Raden Mas Dorodjatun” merupakan raja panutan seluruh warga Jogja dan siapa yang peduli dan paham tentang sepak terjangnya di Nusantara. Sifat mengayominya pada rakyat tak terelakkan lagi seperti tak menyetujui warganya untuk direkrut pada zaman Romusha dan mengarahkan mereka ke proyek pembangunan jaringan irigasi Selokan Mataram. Selain itu, Sultan IX juga tak haus kekuasaan meski pada era kemerdekaan ia punya peluang untuk memimpin negeri seperti tertayang pada buku “Tahta untuk Rakyat”. Sultan IX pantas dijadikan idola semua rakyat Nusantara.Di antara kemegahan pribadi Sri Sultan Hamengku Buwono IX, ternyata raja ini jago memasak dan menggemari kuliner Jogja. Di Museum Sri Sultan IX ini, tertampil bumbu bumbu dapur peninggalannya. Sang raja ini memang dikenal sebagai raja yang sangat menyukai menu olahan tradisional. Meski ia pernah mencecap budaya Belanda lama, Sultan IX tak meninggalkan jati diri Kejawaannya.Kuliner Jogja yang tercatat sebagai favorit Sri Sultan IX ialah bebek suwar suwir,gudeg manggar, dan bendul yang terbuat dari singkong yang dihaluskan dan dipanggang. Jika Santap Mania ingin merasakan kedua menu ke
Ssukaan Sultan IX, sila Anda merasakannya di Restoran Bale Raos di Jalan Magangan Kulon 1 tepatnya di halaman belakang Keraton.
Sumber : (http://santapjogja.com/sri-sultan-hamengku-buwono-ix-raja-mataram-yang-jago-memasak/)
CATATAN HIDUP dari MUSEUM ”Walaupun saya telah mengenyam pendidikan barat yang sebenarnya, namun pertama tama saya adalah dan tetap adalah orang Jawa.’Ungkapan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX saat penobatannya sebagai raja Kasultanan Yogyakarta pada 18 Maret 1940 seolah menjadi penanda terbaik bagi kita jika saatnya kembali ke budaya nasional lewat pendidikan budi pekerti yang bijaksana. Pula, kita wajib mencintai kuliner dalam negeri. Dan di Santap Jogja lah salah satu contoh terbaik kuliner Jogja ditampilkan pada Santap Mania.Ayo jangan sampai kita kalah dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Santap Mania! Cintai kuliner dalam negeri, kuliner Jogja, dan bangkitkan budaya bangsa!
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi.
Keunikan
Museum Hamengkubuwono adalah museum yang berisi barang-barang peninggalan Sultan Hamengkubuwono IX sejak beliau kecil sampai menjabat menjadi sultan dan ketika wafat. Museum Hamengkubuwono khusus didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang ikut berperan dalam masa penjajahan. Museum ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada 18 November 1990. Berada di dalam kompleks Keraton Yogyakarta.
Keunikan - keunikan yang terdapat pada Museum Hamengkubuwono sangat beragam. Seperti benda-benda peninggalan Sri Sultan Hmengkubuwono masih terlihat asli dan sangat dilindungi agar wisatawan yang datang melihat menjadi tertarik ketika berkunjung ke Museum Hamengkubuwono IX. Barang-barang peninggalan bersejarah disimpan dengan rapi di jendela kaca. Diruangan lain, ketika berkunjung ke Museum Hamengkubuwono, kita akan melihat dan mengamati koleksi-koleksi pribadi Sri Sultan Hamengkubuwono dengan sabdanya "Tahta Untuk Rakyat".
Opini pribadi
Ketika berkunjung ke Museum Hamengkubuwono, tentunya menjadi anak pariwisata sangat memiliki rasa penasaran ketika pertama kali mengunjungi suatu destinasi wisata yang belum pernah dikunjungi. Pada awalnya, sangat bingung karena letak museum berada di dalam Keraton Kesultanan Yogyakarta. Melihat suasana dalam Keraton yang bersih, nyaman, pramuwisata yang bekerja bahkan masyarakat yang memiliki wewenang yang berada di Keraton Kesultanan Yogyakarta berpakain rapi sesuai adat Yogyakarta. Tentu, ini menjadi salah satu daya tarik lain untuk para wisatawan nusantara dari luar jawa bahkan wisatawan mancanegara.
Pada saat mengunjungi Museum Hamengkubuwono IX, terlihat jelas lukisan dari Sri Sultan Hamengkubuwono yang masih sangat lengkap dan tertata rapi di kaca. Terdapat banyak sekali benda-benda bersejarah lain nya.
Berikut adalah bukti foto mengunjungi Museum Hamengkubuwono IX :
Sumber : Dokumen Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar